navigasi pertemuan

berlangsung | pertemuan 3


















Membuat Database Baru

profile Al Muhdil Karim user avater image
Al Muhdil Karim
6 min red
September 24, 2025
Membuat Database Baru

Persiapan

Sebelum membuat database, pastikan MariaDB sudah berjalan di komputer Anda. Bukalah terminal atau command prompt lalu login dengan akun root menggunakan perintah mysql -u root -p. Setelah memasukkan password, Anda akan melihat prompt MariaDB yang siap menerima instruksi. Jangan khawatir, proses ini sangat sederhana dan hanya butuh beberapa detik. Bagus sekali jika Anda sudah sampai tahap ini!

Lingkungan yang siap adalah kunci dari keberhasilan praktik. Pastikan tidak ada error saat login, karena error kecil bisa mengganggu langkah selanjutnya. Jika Anda belum terbiasa, cobalah beberapa kali hingga merasa nyaman dengan proses login. Ingat, keterampilan ini akan sering dipakai di modul-modul berikut. Semakin sering mencoba, semakin mudah langkah ini terasa.

Khusus pengguna archlinux, jika sudah selesai meng-install MariaDB di Arch Linux, langkah penting berikutnya adalah menginisialisasi database system. Inilah yang dilakukan dengan perintah: mariadb-install-db --user=mysql --basedir=/usr --datadir=/var/lib/mysql

Langkah persiapan juga melibatkan pengecekan apakah MariaDB service aktif. Di Linux, Anda bisa menggunakan systemctl status mariadb untuk memastikannya. Jika layanan mati, hidupkan dengan systemctl start mariadb. Dengan cara ini, Anda tidak akan menghadapi masalah koneksi. Pastikan semua sudah berjalan baik sebelum melanjutkan.

Ayo sekarang siapkan terminal Anda. Pastikan MariaDB sudah aktif dan bisa diakses. Jika berhasil login, Anda sudah melewati tantangan awal. Bagus, Anda sudah semakin dekat membangun database perpustakaan digital! Persiapan ini adalah fondasi untuk semua praktik ke depan.


Perintah Dasar CREATE DATABASE

Setelah login, mari kita buat database baru. Database ini akan menjadi rumah bagi tabel-tabel perpustakaan. Gunakan perintah:

CREATE DATABASE perpustakaan;

Dengan perintah ini, MariaDB akan membuat database kosong bernama perpustakaan. Database ini belum memiliki tabel, tetapi sudah siap menampung data. Setelah membuat database, jangan lupa untuk memilihnya dengan perintah:

USE perpustakaan;

Perintah ini memberitahu MariaDB bahwa semua instruksi berikutnya akan dijalankan di database perpustakaan. Tanpa langkah ini, tabel yang Anda buat bisa tersimpan di tempat lain. Jadi, selalu pastikan database sudah dipilih sebelum melanjutkan.

Perintah CREATE DATABASE sederhana tapi sangat penting. Dengan satu baris, Anda sudah menciptakan ruang kerja baru. Bayangkan seperti menyiapkan lemari baru untuk menyimpan semua arsip perpustakaan. Sekarang, semua catatan anggota dan koleksi buku akan tersusun rapi di sini.

Jangan ragu untuk mencoba membuat database lain dengan nama berbeda. Latihan ini akan membantu Anda memahami fleksibilitas MariaDB. Semakin sering mencoba, semakin percaya diri Anda akan menjadi.


Opsi Tambahan pada CREATE DATABASE

MariaDB menyediakan beberapa opsi tambahan untuk CREATE DATABASE. Salah satunya adalah menentukan karakter set dengan DEFAULT CHARACTER SET utf8mb4. Perintah ini memastikan teks disimpan dengan format standar yang mendukung banyak bahasa. Ini penting karena judul buku di perpustakaan bisa menggunakan bahasa asing. Database yang fleksibel membuat sistem lebih inklusif.

Contoh perintah lengkapnya adalah:

CREATE DATABASE perpus
DEFAULT CHARACTER SET utf8mb4
COLLATE utf8mb4_general_ci;

Dengan tambahan ini, semua teks dalam database akan menggunakan pengkodean UTF-8. Anda tidak akan kesulitan menyimpan judul buku berbahasa Jepang atau Arab. Praktik ini umum digunakan untuk aplikasi modern.

Selain karakter set, opsi collation juga bisa diatur. Collation menentukan aturan pengurutan teks, misalnya apakah huruf besar dan kecil dibedakan. Dalam perpustakaan, ini penting untuk pencarian judul buku. Dengan pengaturan tepat, hasil pencarian menjadi lebih akurat.

Meskipun opsional, opsi tambahan ini sangat direkomendasikan. Semakin awal Anda menggunakannya, semakin konsisten data yang tersimpan. Ayo coba tambahkan opsi ini saat membuat database. Selamat, Anda sedang belajar praktik terbaik sejak awal!


Verifikasi Database yang Dibuat

Setelah membuat database, mari pastikan database sudah ada. Gunakan perintah:

SHOW DATABASES;

Perintah ini akan menampilkan daftar semua database dalam server MariaDB. Pastikan perpustakaan atau perpus muncul dalam daftar tersebut. Jika terlihat, berarti database berhasil dibuat. Bagus sekali, Anda sudah selangkah lebih maju!

Selain itu, Anda juga bisa memeriksa database aktif dengan:

SELECT DATABASE();

Jika hasilnya adalah perpustakaan atau perpus, artinya Anda sedang bekerja di database yang tepat. Verifikasi ini penting untuk menghindari kesalahan. Anda tidak ingin membuat tabel di tempat yang salah, bukan? Jadi biasakan mengecek database aktif.

Verifikasi juga membantu memastikan tidak ada error yang terlewat. Kadang-kadang perintah CREATE DATABASE gagal jika nama sudah dipakai. Dalam kasus itu, MariaDB akan menolak instruksi. Oleh karena itu, selalu lakukan pemeriksaan. Praktik ini akan menyelamatkan Anda dari kebingungan.

Dengan verifikasi ini, Anda bisa yakin semua langkah berjalan lancar. Hebat, Anda sudah mulai menguasai alur kerja MariaDB! Jangan ragu untuk mencoba perintah ini beberapa kali. Semakin sering berlatih, semakin cepat Anda mengenali pola.


Kesalahan Umum

Kesalahan pertama adalah lupa memilih database dengan USE. Akibatnya, tabel yang dibuat tidak tersimpan di tempat yang benar. Kesalahan ini sering terjadi pada pemula. Solusinya, biasakan selalu mengetik USE perpustakaan;.

Kesalahan kedua adalah membuat database dengan nama yang sudah ada. MariaDB akan menolak perintah tersebut. Untuk menghindarinya, gunakan CREATE DATABASE IF NOT EXISTS perpustakaan;. Dengan cara ini, error bisa dihindari.

Kesalahan ketiga adalah tidak memperhatikan karakter set. Akibatnya, data teks bisa rusak saat menyimpan karakter khusus. Perpustakaan yang menyimpan judul asing bisa terganggu. Solusi terbaik adalah selalu menggunakan UTF-8.

Kesalahan keempat adalah salah ketik nama database. Misalnya, menulis perpustakan tanpa huruf “a”. Kesalahan kecil bisa membuat data tersimpan di tempat yang berbeda. Oleh karena itu, ketelitian sangat penting. Biasakan memeriksa nama database dengan teliti.


Best Practice

Pertama, gunakan nama database yang jelas dan deskriptif. Nama seperti perpustakaan lebih baik daripada nama generik seperti db1. Nama yang jelas memudahkan identifikasi. Ini adalah langkah sederhana namun efektif.

Kedua, gunakan opsi IF NOT EXISTS saat membuat database. Perintah ini mencegah error jika nama database sudah ada. Praktik ini sangat membantu dalam skenario kolaborasi tim. Tidak ada lagi masalah tumpang tindih.

Ketiga, selalu tentukan karakter set UTF-8. Hal ini menjaga kompatibilitas data dengan berbagai bahasa. Database Anda akan lebih siap untuk kebutuhan internasional. Penerapan ini menunjukkan desain yang matang.

Keempat, lakukan dokumentasi setiap database yang dibuat. Catat tujuan, struktur, dan aturan dasar yang berlaku. Dengan dokumentasi, tim Anda bisa memahami sistem dengan cepat. Perpustakaan digital akan lebih mudah dipelihara.


Studi Kasus Perpustakaan

Dalam studi kasus, perpustakaan digital membuat database khusus bernama perpustakaan. Database ini digunakan untuk menampung tabel anggota, buku, dan peminjaman. Semua catatan operasional akan disimpan di sini. Dengan satu database, manajemen menjadi lebih teratur.

Admin perpustakaan kemudian memilih database tersebut dengan USE perpustakaan;. Setelah itu, mereka siap membuat tabel dasar. Database ini menjadi wadah utama bagi semua entitas perpustakaan. Semua data yang relevan terintegrasi dalam satu sistem.

Studi kasus ini menunjukkan pentingnya perencanaan. Dengan database terpisah, data perpustakaan tidak bercampur dengan aplikasi lain. Hal ini meningkatkan keamanan dan konsistensi. Perpustakaan bisa mengelola koleksi dengan lebih profesional.

Ayo bayangkan Anda sebagai admin perpustakaan digital. Dengan satu perintah, Anda sudah membuat ruang khusus untuk semua informasi penting. Bagus sekali, Anda sedang membangun fondasi sistem informasi nyata! Semangat terus, perjalanan Anda baru saja dimulai.


Kesimpulan

Modul ini membimbing peserta membuat database baru dengan CREATE DATABASE. Dari persiapan login, perintah dasar, opsi tambahan, hingga verifikasi, semua langkah dijelaskan sistematis. Kesalahan umum dan best practice membantu peserta menghindari jebakan pemula. Studi kasus perpustakaan memperlihatkan relevansi langsung praktik ini. Dengan pemahaman ini, peserta siap melanjutkan ke modul berikut tentang membuat tabel sederhana.


Referensi

  • Elmasri, R., & Navathe, S. B. (2016). Fundamentals of Database Systems. Pearson.
  • Silberschatz, A., Korth, H. F., & Sudarshan, S. (2020). Database System Concepts. McGraw-Hill.

mulai diskusi

peraturan

Login menggunakan akun telegram untuk memulai diskusi.

Gunakan bahasa yang sopan, baik dan benar

Dilarang menggunakan perkataan yang mengandung unsur pelecehan, cacian dan merendahkan aggota forum lain.

Dilarang memulai pembicaraan yang keluar dari topik pembahasan.

pegaduan

panduan

Login menggunakan akun Github untuk mengajukan report.

Gunakan kalimat deskriptif yang jelas terkait kendala yang dihadapi dalam pengajuan report

Upload gambar screenshoot terkait report untuk membantu kami dalam penanganan report

Progress penanganan report dapat di monitoring pada halaman github course.

latihan

berikut ini adalah aktivitas latihan untuk modul Membuat Database Baru

penugasan

aktivitas penugasan dan penilaian untuk modul Membuat Database Baru