Atur warna teks halaman web secara fleksibel pada HTML dengan text color CSS
Text color CSS adalah salah satu aspek fundamental dalam desain web yang berfokus pada tampilan teks di halaman. Warna teks tidak hanya menentukan estetika, tetapi juga memengaruhi keterbacaan dan pengalaman pengguna (Meyer, 2017). Dengan pemahaman text color, pengembang dapat menyoroti informasi penting atau menciptakan hierarki visual yang jelas. CSS menyediakan berbagai metode untuk mengatur warna teks, mulai dari nama warna, kode heksadesimal, hingga RGB dan HSL. Potensi penggunaan text color sangat luas, termasuk untuk branding, interaksi pengguna, dan estetika halaman. Pemilihan warna yang tepat juga dapat meningkatkan keterlibatan pengunjung. Pemahaman dasar tentang text color menjadi fondasi untuk praktik desain lebih lanjut.
Selain aspek visual, text color memengaruhi aksesibilitas. Warna teks yang kontras dengan latar belakang membuat konten dapat dibaca oleh semua pengguna, termasuk mereka dengan gangguan penglihatan atau buta warna (Keith, 2010). CSS memungkinkan pengaturan warna teks yang responsif terhadap berbagai kondisi tampilan. Penggunaan text color yang efektif juga membantu pengguna membedakan elemen penting dan navigasi. Konsep ini mendukung penciptaan halaman web yang inklusif. Dengan kontrol penuh atas warna teks, pengembang dapat menciptakan halaman profesional dan ramah pengguna.
Text color CSS juga terkait dengan psikologi dan branding. Warna teks memengaruhi persepsi, misalnya merah untuk peringatan atau hijau untuk konfirmasi (Robbins, 2018). Pemilihan warna teks yang tepat memperkuat identitas merek dan kesan visual halaman. CSS memungkinkan penggunaan warna teks di seluruh elemen, seperti heading, paragraf, link, dan tombol. Pemahaman konseptual tentang warna teks membantu pengembang membuat keputusan desain yang efektif. Dengan text color yang tepat, tampilan halaman menjadi lebih profesional dan menarik.
Terakhir, text color mendukung pengembangan halaman web responsif. Warna teks dapat disesuaikan untuk mode terang atau gelap, sehingga nyaman dibaca di berbagai perangkat. CSS modern memungkinkan penggunaan variabel warna untuk pengaturan global yang lebih mudah. Dengan pemahaman text color, pengembang dapat menjaga konsistensi tampilan. Warna teks yang tepat meningkatkan keterbacaan, estetika, dan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Text color bukan hanya soal keindahan, tetapi juga fungsionalitas dan profesionalisme halaman web.
2. Kenapa Penting
Meningkatkan Keterbacaan
Text color CSS sangat penting untuk meningkatkan keterbacaan konten pada halaman web. Warna teks yang kontras dengan latar belakang membuat pengguna lebih mudah membaca informasi (Keith, 2010). Keterbacaan yang baik membantu pengunjung memahami konten dengan cepat. CSS memungkinkan pengaturan warna teks yang fleksibel pada elemen seperti paragraf, heading, dan link. Penggunaan warna yang tepat dapat menekankan informasi penting atau peringatan. Keterbacaan yang tinggi juga mendukung pengalaman pengguna positif dan meningkatkan waktu tinggal di halaman. Dengan memahami konsep text color, pengembang dapat membuat halaman lebih nyaman dibaca.
Selain itu, keterbacaan memengaruhi aksesibilitas halaman web. Warna teks yang buruk dapat menyulitkan pengguna dengan gangguan penglihatan atau buta warna (Meyer, 2017). CSS menyediakan fitur untuk menyesuaikan warna agar memenuhi standar aksesibilitas. Pemilihan warna yang tepat membantu semua pengguna mengakses informasi tanpa hambatan. Kontras yang baik juga mengurangi kelelahan mata saat membaca konten panjang. Text color yang optimal menjaga kualitas pengalaman pengguna di berbagai perangkat dan kondisi pencahayaan.
Keterbacaan juga mendukung desain yang responsif. Dengan CSS, warna teks dapat diubah sesuai tema terang atau gelap (Robbins, 2018). Hal ini memastikan konten tetap terlihat jelas di perangkat mobile atau desktop. Pengaturan warna teks yang tepat membantu menavigasi halaman lebih mudah. Dengan praktik ini, halaman web menjadi lebih inklusif dan profesional.
Menyoroti Informasi Penting
Text color memungkinkan pengembang menekankan elemen penting pada halaman web. Misalnya, tombol aksi atau pesan peringatan dapat diberi warna yang berbeda untuk menarik perhatian pengguna (Meyer, 2017). CSS memungkinkan pengaturan warna teks secara spesifik pada elemen tertentu. Penggunaan warna yang tepat dapat mengarahkan fokus pengguna ke informasi yang relevan. Warna juga membantu membedakan kategori konten atau hierarki informasi. Dengan text color, pengembang dapat menciptakan halaman yang intuitif dan mudah dipahami.
Selain itu, menyoroti informasi dengan warna meningkatkan keterlibatan pengguna. Elemen penting yang terlihat jelas membuat pengguna lebih cepat mengambil tindakan yang diinginkan (Robbins, 2018). CSS mendukung efek hover, active, dan focus untuk interaksi warna yang dinamis. Text color yang konsisten dengan branding juga memperkuat identitas merek. Penggunaan warna yang tepat meningkatkan profesionalisme halaman dan pengalaman pengguna.
Penerapan text color yang menonjol harus tetap memperhatikan keterbacaan. Warna yang terlalu terang atau kontras rendah dapat mengurangi efektivitas penekanan informasi (Keith, 2010). Pengembang harus memilih warna yang jelas tetapi tetap estetis. Praktik ini memastikan informasi penting mudah ditemukan tanpa mengganggu desain keseluruhan.
Meningkatkan Estetika dan Branding
Text color CSS memengaruhi estetika halaman dan pengenalan merek. Pemilihan warna yang selaras dengan palet halaman membuat tampilan lebih menarik (Meyer, 2017). Warna teks yang konsisten dengan identitas brand memperkuat pengenalan merek. CSS memungkinkan pengaturan warna teks di seluruh elemen untuk menciptakan keselarasan visual. Penggunaan warna yang estetis membuat halaman terlihat profesional dan menyenangkan. Text color juga mendukung kombinasi dengan elemen grafis lain untuk tampilan yang harmonis.
Selain aspek visual, estetika warna teks memengaruhi pengalaman pengguna. Halaman dengan warna teks yang serasi lebih nyaman dibaca dan meningkatkan waktu interaksi (Robbins, 2018). Warna teks dapat menciptakan nuansa tertentu, misalnya formal, playful, atau modern. CSS menyediakan fleksibilitas untuk menyesuaikan warna sesuai tema dan identitas visual. Dengan konsep text color yang baik, halaman web menjadi lebih profesional dan menarik.
Estetika warna juga membantu diferensiasi konten. Teks dengan warna berbeda dapat digunakan untuk heading, link, atau kategori tertentu (Keith, 2010). Ini membuat halaman lebih mudah dinavigasi dan dipahami. Text color yang tepat memadukan fungsi dan estetika secara efektif.
3. Konsep Dasar
Text color CSS dikontrol menggunakan property color. Property ini menentukan warna teks pada elemen HTML, seperti paragraf, heading, atau link (Meyer, 2017). Selector menentukan elemen mana yang akan diberi warna, sedangkan value menentukan warna yang diterapkan. CSS mendukung berbagai format warna, termasuk nama warna, kode heksadesimal, RGB, dan HSL. Kombinasi selector dan property membentuk rule CSS yang mengatur tampilan teks. Dengan memahami konsep dasar ini, pengembang dapat mengatur warna teks secara konsisten dan efisien. Penguasaan text color menjadi fondasi penting untuk desain halaman yang estetis dan mudah dibaca.
Metode menggunakan nama warna merupakan cara paling sederhana untuk menentukan text color. Contoh:
<p style="color: blue;">Teks berwarna biru menggunakan nama warna.</p>
Dalam contoh ini, teks paragraf diberi warna biru melalui nama warna standar. Metode ini mudah dipahami pemula, namun paletnya terbatas dan kurang fleksibel untuk desain profesional (Robbins, 2018).
Kode heksadesimal menawarkan presisi lebih tinggi untuk text color. Contoh:
<p style="color: #FF5733;">Teks berwarna oranye menggunakan kode heksadesimal.</p>
Kode heksadesimal memungkinkan pengembang menyesuaikan warna dengan identitas brand atau palet halaman. Metode ini mendukung konsistensi warna di seluruh elemen dan halaman web.
Selain itu, CSS mendukung format RGB dan HSL untuk text color. Contoh:
<p style="color: rgb(255,87,51);">Teks menggunakan warna RGB.</p>
<p style="color: hsl(200,100%,50%);">Teks menggunakan warna HSL.</p>
RGB dan HSL memungkinkan kontrol lebih lanjut terhadap intensitas, saturasi, dan kecerahan warna. Format ini sangat berguna untuk membuat efek tema gelap-terang atau variasi interaktif pada teks. Dengan konsep dasar ini, pengembang dapat mengatur text color yang fleksibel dan konsisten di seluruh halaman.
4. Jenis dan Contoh
Nama Warna (Named Colors)
CSS menyediakan nama warna standar seperti red, blue, atau green untuk text color. Metode ini mudah dipahami pemula karena tidak memerlukan kode tambahan (Robbins, 2018). Nama warna cocok digunakan untuk teks yang membutuhkan warna umum dan cepat dikenali. Namun, jumlah nama warna terbatas sehingga kurang fleksibel untuk desain kompleks. Penggunaan nama warna membuat kode lebih mudah dibaca dan dipahami. Text color dengan nama warna bisa diterapkan pada paragraf, heading, dan link. Metode ini sangat cocok untuk proyek sederhana atau prototyping.
Contoh source code:
<p style="color: green;">Teks berwarna hijau menggunakan nama warna.</p>
<a href="#" style="color: red;">Link merah menggunakan nama warna.</a>
Dalam contoh ini, teks paragraf berwarna hijau dan link berwarna merah. Penggunaan nama warna sederhana mempermudah pemula memahami pengaturan text color CSS.
Nama warna juga mendukung pseudo-class, misalnya a:hover { color: blue; }, sehingga interaksi pengguna menjadi lebih dinamis. Dengan cara ini, pengembang dapat membuat efek hover yang menarik tanpa memerlukan kode kompleks.
Kode Heksadesimal
Kode heksadesimal memberikan fleksibilitas dan presisi lebih tinggi untuk text color. Formatnya dimulai dengan # diikuti enam digit hexadecimal, seperti #FF5733 (Meyer, 2017). Kode ini sering digunakan untuk branding atau desain profesional yang membutuhkan warna konsisten. Dengan kode heksadesimal, pengembang dapat menerapkan warna spesifik pada teks, heading, atau elemen interaktif. Metode ini mendukung konsistensi palet warna di seluruh halaman. Penggunaan kode heksadesimal mempermudah perubahan warna global jika diperlukan.
Contoh source code:
<p style="color: #FF5733;">Teks berwarna oranye menggunakan kode heksadesimal.</p>
<h1 style="color: #33FF57;">Heading hijau menggunakan kode heksadesimal.</h1>
Dalam contoh ini, teks dan heading diberi warna presisi menggunakan kode heksadesimal. Metode ini memungkinkan pengaturan text color yang konsisten untuk identitas visual.
Kode heksadesimal juga dapat dikombinasikan dengan opacity menggunakan format RGBA untuk efek transparansi. Hal ini mendukung desain interaktif dan tema dinamis.
RGB dan HSL
RGB (rgb(255,87,51)) dan HSL (hsl(10,100%,60%)) memberikan kontrol lebih detail terhadap warna teks. RGB mengatur intensitas merah, hijau, dan biru, sedangkan HSL mengatur hue, saturation, dan lightness (Robbins, 2018). Metode ini cocok untuk desain kompleks yang membutuhkan variasi warna presisi. RGB dan HSL mendukung efek transparansi dengan rgba dan hsla. Penggunaan metode ini mempermudah pembuatan tema gelap-terang dan interaksi hover. Text color yang fleksibel ini membuat halaman lebih profesional dan dinamis.
Contoh source code:
<p style="color: rgb(255,87,51);">Teks menggunakan warna RGB.</p>
<p style="color: hsl(200, 100%, 50%);">Teks menggunakan warna HSL.</p>
Dalam contoh ini, teks paragraf menggunakan warna oranye melalui RGB dan biru melalui HSL. Metode ini mendukung variasi visual dan interaktivitas halaman.
RGB dan HSL juga mempermudah pengaturan warna secara global dengan variabel CSS. Ini memungkinkan pengembang membuat tema yang konsisten dan mudah di-maintain.
5. Implementasi dari Setiap Contoh
Nama Warna (Named Colors)
Implementasi text color menggunakan nama warna sangat sederhana dan cepat. Cocok digunakan untuk teks pada paragraf, link, atau tombol yang membutuhkan warna umum (Robbins, 2018). Misalnya, teks peringatan dapat diberi warna merah untuk menarik perhatian pengguna. Penggunaan nama warna memudahkan pengembang pemula memahami konsep text color. Nama warna juga mendukung pseudo-class seperti :hover untuk interaksi dinamis. Namun, untuk desain profesional, variasi warna terbatas dan mungkin kurang presisi. Tetap saja, metode ini efektif untuk prototyping dan halaman sederhana.
Contoh implementasi:
<p style="color: blue;">Teks ini menggunakan nama warna biru.</p>
<a href="#" style="color: red;">Link merah menggunakan nama warna.</a>
Teks biru menandakan konten standar, sementara link merah menonjolkan interaksi pengguna. Implementasi ini mudah dibaca dan cepat diterapkan tanpa kode kompleks.
Kode Heksadesimal
Kode heksadesimal memberikan presisi tinggi dan sering digunakan untuk brand atau desain profesional. Implementasinya dapat diterapkan pada heading, paragraf, atau elemen interaktif (Meyer, 2017). Pengembang dapat membuat teks dengan warna spesifik agar konsisten di seluruh halaman. Kode heksadesimal juga mendukung efek transparansi dengan RGBA. Penggunaan metode ini mempermudah penyesuaian warna global melalui variabel CSS. Implementasi ini sangat efektif untuk halaman profesional dan tema brand.
Contoh implementasi:
<p style="color: #FF5733;">Teks ini menggunakan kode heksadesimal.</p>
<h2 style="color: #33FF57;">Heading hijau menggunakan kode heksadesimal.</h2>
Teks dan heading menggunakan warna presisi sesuai identitas visual halaman. Metode ini menjaga konsistensi warna dan estetika profesional.
RGB dan HSL
Implementasi RGB dan HSL memungkinkan pengaturan warna teks yang lebih fleksibel. RGB mengatur nilai merah, hijau, dan biru, sedangkan HSL mengatur hue, saturation, dan lightness (Robbins, 2018). Metode ini cocok untuk membuat variasi warna teks sesuai tema atau interaksi pengguna. Dengan RGB/HSL, pengembang dapat menciptakan efek hover atau tema gelap-terang. Text color yang fleksibel mendukung desain yang dinamis dan profesional. Penggunaan variabel CSS mempermudah perubahan warna global di seluruh halaman.
Contoh implementasi:
<p style="color: rgb(255,87,51);">Teks menggunakan warna RGB.</p>
<p style="color: hsl(200,100%,50%);">Teks menggunakan warna HSL.</p>
Teks paragraf menggunakan warna oranye melalui RGB dan biru melalui HSL. Implementasi ini meningkatkan fleksibilitas visual dan kemudahan penyesuaian tema.
6. Kesalahan
Kontras Rendah antara Teks dan Latar
Salah satu kesalahan paling umum dalam text color CSS adalah menggunakan warna teks yang memiliki kontras rendah terhadap latar belakang. Hal ini membuat konten sulit dibaca, terutama bagi pengguna dengan gangguan penglihatan atau buta warna (Keith, 2010). Kontras rendah dapat mengurangi keterbacaan dan menurunkan kualitas pengalaman pengguna. Pengembang harus selalu memeriksa kontras antara teks dan latar belakang menggunakan kalkulator kontras atau alat bantu aksesibilitas. CSS menyediakan property color dan background-color untuk menyesuaikan kontras. Pemilihan warna dengan kontras tinggi mendukung aksesibilitas dan standar WCAG. Implementasi yang tepat membuat halaman web lebih inklusif dan mudah dibaca.
Contoh salah:
<p style="color: lightgray; background-color: white;">Teks sulit dibaca karena kontras rendah.</p>
Contoh benar:
<p style="color: black; background-color: white;">Teks terbaca jelas dengan kontras tinggi.</p>
Teks pada contoh benar menggunakan kontras tinggi sehingga mudah dibaca, sementara contoh salah menunjukkan teks yang hampir menyatu dengan latar belakang.
Tidak Konsisten Menggunakan Palet Warna
Kesalahan lain adalah tidak konsisten dalam penggunaan warna teks di seluruh halaman. Misalnya, heading, paragraf, dan link menggunakan warna berbeda tanpa pola tertentu (Meyer, 2017). Hal ini membuat tampilan halaman terlihat tidak rapi dan membingungkan pengguna. Penggunaan palet warna yang konsisten membantu menciptakan identitas visual yang profesional. CSS memungkinkan penggunaan kelas atau variabel untuk menjaga konsistensi warna teks. Hal ini juga mempermudah pemeliharaan dan pengembangan tema global. Konsistensi warna meningkatkan pengalaman pengguna dan estetika halaman.
Contoh salah:
<h1 style="color: red;">Heading 1</h1>
<p style="color: green;">Paragraf berbeda warna</p>
Contoh benar:
<style>
.text-primary { color: #FF5733; }
</style>
<h1 class="text-primary">Heading 1</h1>
<p class="text-primary">Paragraf menggunakan warna konsisten</p>
Dengan contoh benar, semua elemen menggunakan kelas yang sama sehingga warna teks konsisten di seluruh halaman.
Salah Menggunakan Format Warna
Kesalahan umum lainnya adalah menulis kode warna yang salah atau tidak valid. Misalnya, menggunakan heksadesimal dengan karakter yang salah atau RGB di luar range (Robbins, 2018). Browser biasanya mengabaikan rule yang salah sehingga tampilan teks tidak sesuai yang diharapkan. Pengembang harus memastikan format warna yang digunakan valid, termasuk nama warna, heksadesimal, RGB, atau HSL. Format warna yang benar memastikan konsistensi dan keterbacaan teks. Hal ini juga mempermudah penggunaan variabel CSS untuk tema global. Kesalahan format dapat menyebabkan desain tidak profesional dan membingungkan pengguna.
Contoh salah:
<p style="color: #ZZZZZZ;">Kode heksadesimal salah</p>
Contoh benar:
<p style="color: #FF5733;">Kode heksadesimal benar</p>
Contoh benar menampilkan warna sesuai yang diinginkan, sedangkan contoh salah diabaikan browser dan teks muncul dengan warna default.
Tabel Perbandingan Kesalahan
| Kesalahan | Contoh Salah | Contoh Benar | Dampak |
|---|---|---|---|
| Kontras rendah | <p style="color: lightgray; background-color: white;"> |
<p style="color: black; background-color: white;"> |
Membuat teks sulit dibaca dan menurunkan aksesibilitas |
| Tidak konsisten menggunakan palet | <h1 style="color: red;"> <p style="color: green;"> |
.text-primary { color: #FF5733; } |
Tampilan kacau, membingungkan pengguna |
| Salah format warna | <p style="color: #ZZZZZZ;"> |
<p style="color: #FF5733;"> |
Browser mengabaikan rule, warna tidak tampil sesuai |
7. Best Practice
Gunakan Kontras yang Tinggi
Menggunakan kontras yang tinggi antara teks dan latar belakang adalah praktik terbaik untuk text color CSS. Kontras tinggi membuat teks mudah dibaca dan meningkatkan aksesibilitas bagi semua pengguna, termasuk mereka dengan gangguan penglihatan (Keith, 2010). CSS menyediakan property color dan background-color untuk mengatur kontras sesuai standar WCAG. Pemilihan warna dengan kontras yang tepat mempermudah navigasi dan menyoroti informasi penting. Kontras tinggi juga mengurangi kelelahan mata saat membaca konten panjang. Pengembang dapat menggunakan alat bantu kontras untuk memeriksa kombinasi warna. Praktik ini membantu menciptakan halaman web yang inklusif dan profesional.
Selain itu, kontras tinggi mendukung tampilan halaman yang responsif. Warna teks dapat disesuaikan untuk mode terang atau gelap sehingga tetap terbaca di berbagai perangkat (Robbins, 2018). Penggunaan pseudo-class seperti :hover dan :focus juga memungkinkan efek interaktif tanpa mengurangi keterbacaan. Kontras yang tepat membantu pengunjung fokus pada konten penting. Hal ini meningkatkan pengalaman pengguna dan kejelasan visual.
Kontras tinggi juga mendukung identitas visual yang kuat. Elemen penting seperti tombol aksi atau peringatan dapat menonjol dengan kontras yang sesuai (Meyer, 2017). Dengan praktik ini, desain halaman menjadi lebih harmonis dan profesional.
Konsisten Menggunakan Palet Warna
Menggunakan palet warna konsisten adalah praktik terbaik untuk menjaga keseragaman visual di seluruh halaman. Palet yang konsisten membuat teks, heading, link, dan elemen lain selaras dengan identitas merek (Meyer, 2017). CSS memungkinkan penggunaan kelas atau variabel untuk menerapkan warna yang sama di banyak elemen sekaligus. Konsistensi warna mempermudah pemeliharaan dan pengembangan tema global. Dengan palet yang konsisten, tampilan halaman menjadi profesional dan mudah diikuti pengguna.
Selain aspek estetika, konsistensi palet mempermudah kolaborasi tim. Semua anggota tim dapat mengikuti pedoman warna yang sama, sehingga desain halaman tetap seragam (Robbins, 2018). Praktik ini juga membantu mempercepat pengembangan halaman baru atau komponen tambahan.
Konsistensi warna mendukung branding yang kuat. Warna yang seragam memperkuat identitas merek dan pengalaman visual pengguna (Keith, 2010). Dengan palet yang terstruktur, halaman web terlihat rapi dan profesional.
Gunakan Variabel CSS
Penggunaan variabel CSS untuk text color adalah praktik terbaik modern. Variabel memungkinkan pengaturan warna global yang dapat diterapkan ke banyak elemen sekaligus (Meyer, 2017). Jika warna brand atau tema berubah, pengembang hanya perlu mengubah nilai variabel tanpa menyunting seluruh rule CSS. Hal ini meningkatkan efisiensi pengembangan dan mempermudah maintenance. Variabel juga mendukung tema gelap-terang dan variasi desain interaktif.
Selain itu, variabel CSS mempermudah konsistensi dan fleksibilitas. Pengembang dapat membuat file khusus untuk variabel warna sehingga semua halaman menggunakan palette yang sama (Robbins, 2018). Praktik ini sangat berguna untuk proyek besar atau multi-halaman.
Penggunaan variabel CSS juga meningkatkan scalability. Saat proyek berkembang, penyesuaian warna dapat dilakukan dengan cepat dan aman tanpa mengganggu desain keseluruhan (Keith, 2010). Ini memastikan halaman tetap profesional dan mudah dikelola.
8. Kesimpulan
Text color CSS adalah elemen penting dalam desain web yang memengaruhi keterbacaan, estetika, dan pengalaman pengguna. Pemahaman tentang cara mengatur warna teks memungkinkan pengembang menekankan informasi penting, menciptakan hierarki visual, dan menjaga konsistensi halaman (Meyer, 2017). Penggunaan nama warna, kode heksadesimal, RGB, dan HSL memberikan fleksibilitas dalam pengaturan warna sesuai kebutuhan desain. Penerapan kontras yang tepat, palet warna konsisten, dan variabel CSS mendukung desain profesional dan aksesibel. Kesalahan umum seperti kontras rendah, inkonsistensi warna, dan format warna salah dapat mengurangi kualitas halaman. Dengan mengikuti best practice, pengembang dapat menghasilkan halaman web yang estetis, profesional, dan ramah pengguna.
Selain itu, text color CSS mendukung branding dan pengalaman interaktif. Warna teks yang sesuai identitas merek memperkuat pengenalan brand dan meningkatkan keterlibatan pengguna (Robbins, 2018). Penggunaan pseudo-class, variabel, dan palet konsisten membuat halaman mudah dikelola dan di-maintain. Dengan praktik yang tepat, text color menjadi alat yang efektif untuk desain yang menarik dan fungsional. Konsep dan implementasi text color yang baik menjadi fondasi untuk pengembangan halaman web profesional dan inklusif.
Gagasan Utama:
- Text color CSS memengaruhi keterbacaan, estetika, dan pengalaman pengguna.
- Pemilihan dan penerapan warna harus konsisten dan sesuai kontras.
- Berbagai format warna (nama, heksadesimal, RGB, HSL) memberikan fleksibilitas.
- Best practice termasuk penggunaan palet konsisten, kontras tinggi, dan variabel CSS.
- Kesalahan umum seperti kontras rendah, inkonsistensi, dan format warna salah harus dihindari.
9. Referensi
- Keith, J. (2010). HTML5 for Web Designers. A Book Apart.
- Meyer, E. (2017). CSS: The Definitive Guide. O’Reilly Media.
- Robbins, J. N. (2018). Learning Web Design. O’Reilly Media.