navigasi pertemuan

berlangsung | pertemuan 14


















Kendalikan tampil atau tersembunyinya elemen halaman web pada HTML dengan visibility CSS

profile Muhammad Hadzieq Mirza user avater image
MUhammad Haydar Ilham kamil
11 min red
Januari 01, 0001
Kendalikan tampil atau tersembunyinya elemen halaman web pada HTML dengan visibility CSS

Visibilitas adalah aspek krusial dalam desain web dan antarmuka digital. Konsep ini berkaitan dengan sejauh mana elemen dapat dikenali dan dibedakan oleh pengguna pada halaman web (Norman, 2013). Visibilitas tidak hanya memengaruhi estetika, tetapi juga pengalaman pengguna secara keseluruhan. Elemen yang mudah terlihat membantu pengguna menavigasi konten dengan efisien dan memahami hierarki informasi. Penerapan visibilitas yang tepat juga berperan dalam meningkatkan aksesibilitas bagi pengguna dengan gangguan penglihatan. Selain itu, visibilitas yang baik meningkatkan efektivitas komunikasi visual dan mendukung tujuan bisnis atau edukasi dari website tersebut. Dengan kata lain, visibilitas adalah fondasi desain yang menghubungkan estetika dengan fungsi.

Dalam praktiknya, visibilitas dipengaruhi oleh kontras warna, ukuran elemen, posisi, dan penggunaan spasi. Kombinasi faktor-faktor ini menentukan apakah pengguna dapat segera memahami informasi yang ditampilkan (Krug, 2014). Contohnya, tombol utama dengan warna cerah di atas background netral lebih cepat dikenali dibandingkan tombol dengan warna yang sama dengan latar belakang. Faktor visual lainnya seperti bayangan, border, atau highlight juga meningkatkan keterlihatan elemen penting. Desain yang memperhatikan visibilitas membantu mengurangi kebingungan dan meningkatkan konversi pengguna. Hal ini juga berkaitan dengan psikologi persepsi manusia dalam membaca dan mengenali bentuk.

Visibilitas juga memengaruhi performa navigasi dan interaksi. Elemen yang tersembunyi atau sulit dilihat membuat pengguna menghabiskan lebih banyak waktu untuk menemukan informasi, sehingga menurunkan pengalaman keseluruhan (Garrett, 2011). Dalam konteks website komersial, visibilitas yang rendah dapat berdampak langsung pada penurunan engagement dan konversi. Oleh karena itu, memahami prinsip visibilitas menjadi penting bagi desainer dan pengembang.

Selain itu, visibilitas mendukung konsistensi dan profesionalisme desain. Penggunaan prinsip visibilitas yang baik memperkuat identitas brand dan meningkatkan kepercayaan pengguna. Dengan memadukan prinsip desain, warna, dan tipografi, setiap elemen dapat memiliki peran yang jelas dalam halaman web. Hal ini menjadikan visibilitas sebagai kunci untuk desain yang efektif dan menyenangkan bagi pengguna.


2. Kenapa Penting

Meningkatkan Keterbacaan Konten

Visibilitas yang baik meningkatkan keterbacaan konten pada halaman web. Teks yang jelas dan kontras dengan background memungkinkan pengguna membaca informasi dengan cepat (Lidwell, Holden, & Butler, 2010). Keterbacaan yang tinggi mengurangi kelelahan visual dan membuat pengalaman pengguna lebih nyaman. Misalnya, teks gelap pada background terang lebih mudah dibaca daripada teks dengan kontras rendah. Dengan visibilitas yang optimal, informasi penting tidak terlewatkan oleh pengguna. Selain itu, keterbacaan yang baik mendukung pemahaman konten secara keseluruhan. Hal ini juga berkontribusi pada tujuan edukatif atau informatif dari website.

Visibilitas tidak hanya soal teks, tetapi juga elemen visual lain seperti ikon, tombol, atau grafik. Elemen-elemen ini harus mudah dikenali agar pengguna dapat menavigasi halaman dengan intuitif. Misalnya, tombol CTA yang terlihat jelas meningkatkan kemungkinan pengguna melakukan tindakan yang diinginkan.

Selain itu, keterbacaan yang baik membantu memenuhi standar aksesibilitas digital. Pengguna dengan gangguan penglihatan akan lebih mudah berinteraksi jika visibilitas konten dioptimalkan. Ini menjadikan visibilitas sebagai aspek yang mendukung inklusivitas dalam desain web.


Meningkatkan Efisiensi Navigasi

Visibilitas yang tepat memungkinkan pengguna menemukan informasi dengan cepat. Pengguna dapat mengidentifikasi elemen penting dan menavigasi halaman tanpa kebingungan (Krug, 2014). Misalnya, menu yang terlihat jelas dan konsisten memudahkan akses ke berbagai bagian website. Dengan navigasi yang efisien, pengguna tidak perlu menghabiskan waktu mencari konten yang mereka butuhkan. Hal ini meningkatkan kepuasan pengguna dan memperkuat pengalaman interaktif.

Selain itu, visibilitas yang baik mempermudah pengguna membedakan elemen utama dan sekunder. Tombol utama, link penting, dan notifikasi dapat diidentifikasi dengan cepat. Hal ini juga mengurangi risiko kesalahan klik atau navigasi yang salah.

Visibilitas yang mendukung navigasi juga meningkatkan konversi. Misalnya, pengguna lebih cenderung menyelesaikan form atau melakukan pembelian jika elemen interaktif mudah ditemukan dan terlihat jelas.


Mendukung Branding dan Identitas Visual

Elemen yang terlihat dengan jelas membantu memperkuat identitas visual dan branding website. Penggunaan warna, ukuran, dan posisi yang konsisten meningkatkan pengenalan brand (Mahnke, 1996). Visibilitas yang baik membuat logo, slogan, dan elemen identitas brand lain lebih menonjol. Hal ini membantu pengguna mengingat brand dan meningkatkan loyalitas.

Selain itu, visibilitas memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Elemen penting seperti promosi atau informasi kontak dapat ditangkap dengan cepat oleh pengguna. Hal ini memaksimalkan tujuan komunikasi visual.

Visibilitas yang konsisten juga menunjukkan profesionalisme desain. Website yang elemen-elemennya jelas dan mudah dikenali menciptakan pengalaman pengguna yang positif. Ini berkontribusi pada citra brand yang dapat dipercaya dan kredibel.


3. Konsep Dasar

Visibilitas dalam desain web berkaitan dengan seberapa mudah elemen dapat dikenali oleh pengguna. Elemen yang memiliki visibilitas tinggi biasanya memiliki kontras warna yang jelas, ukuran yang memadai, dan posisi strategis pada halaman (Norman, 2013). Konsep ini juga mencakup penggunaan spasi yang tepat untuk memisahkan elemen sehingga tidak terlihat berantakan. CSS memungkinkan pengembang untuk mengontrol visibilitas melalui properti seperti color, background-color, font-size, dan display. Misalnya, teks dengan ukuran cukup besar dan warna kontras tinggi lebih mudah dibaca dibandingkan teks kecil dengan warna mirip background. Visibilitas yang baik membantu pengguna menavigasi halaman lebih cepat dan memahami hierarki informasi.

Selain itu, visibilitas tidak hanya diterapkan pada teks tetapi juga pada elemen interaktif seperti tombol, link, dan ikon. Elemen-elemen ini harus cukup menonjol agar pengguna dapat mengenali fungsinya tanpa kesulitan (Garrett, 2011). Misalnya, tombol CTA biasanya diberi warna kontras dan posisi yang jelas untuk menarik perhatian. Penggunaan efek hover atau bayangan juga meningkatkan visibilitas dan interaksi.

Pengaturan visibilitas juga berhubungan dengan aksesibilitas. Pengguna dengan gangguan penglihatan atau buta warna memerlukan kombinasi warna dan ukuran yang optimal agar informasi tetap dapat diakses (Keith, 2010). Dengan CSS, properti seperti opacity, visibility, dan z-index membantu mengatur layer dan prioritas elemen di halaman. Hal ini memastikan bahwa konten penting tetap terlihat tanpa mengganggu elemen lain.

Contoh sederhana implementasi visibilitas pada teks dan tombol:

<p style="color:#333333; background-color:#FFFFFF; font-size:18px;">
  Teks ini mudah dibaca karena kontras tinggi.
</p>
<button style="background-color:#1E90FF; color:#FFFFFF; padding:10px 20px; font-size:16px;">
  Klik Saya
</button>

Contoh di atas menunjukkan bagaimana kombinasi warna, ukuran, dan padding meningkatkan visibilitas. Pengguna dapat langsung mengenali teks dan tombol sebagai elemen penting yang interaktif. Penerapan konsep dasar visibilitas ini menjadi fondasi untuk desain yang efektif dan nyaman bagi pengguna.


4. Jenis dan Contoh

Teks dengan Kontras Tinggi

Teks dengan kontras tinggi adalah elemen yang mudah dibaca karena perbedaan warna antara teks dan background jelas (Keith, 2010). Kontras tinggi meningkatkan keterbacaan dan membantu pengguna dengan gangguan penglihatan. Misalnya, teks gelap di atas latar putih atau teks terang di atas latar gelap.

Contoh HTML & CSS:

<p style="color:#000000; background-color:#FFFFFF; font-size:18px;">
  Ini adalah teks dengan kontras tinggi.
</p>

Teks ini mudah terlihat karena warna hitam menonjol di atas background putih. Penggunaan kontras tinggi juga meningkatkan fokus pengguna pada konten utama.

Selain itu, kontras tinggi membantu memisahkan elemen penting dari elemen sekunder. Misalnya, judul halaman atau teks CTA lebih mudah dikenali dibandingkan teks biasa.


Tombol Interaktif

Tombol interaktif memiliki visibilitas yang baik karena biasanya diberi warna, ukuran, dan efek hover khusus (Garrett, 2011). Tombol ini memudahkan pengguna mengenali fungsi klik. Desain tombol yang jelas membantu meningkatkan konversi pengguna pada website.

Contoh HTML & CSS:

<button style="background-color:#1E90FF; color:#FFFFFF; padding:12px 24px; font-size:16px;">
  Daftar Sekarang
</button>

Warna biru kontras dengan background, teks putih mudah dibaca, dan padding memberikan ruang visual yang cukup. Hal ini membuat tombol menonjol dan mudah diklik.

Penggunaan tombol interaktif juga harus konsisten. Setiap tombol penting sebaiknya memiliki warna dan ukuran serupa untuk memperkuat pola visual di seluruh halaman.


Ikon dan Elemen Grafis

Ikon dan elemen grafis meningkatkan visibilitas informasi dengan cara visual (Lidwell, Holden, & Butler, 2010). Ikon yang jelas dan mudah dikenali membantu navigasi pengguna. Misalnya, ikon “search” untuk pencarian atau ikon “cart” untuk keranjang belanja.

Contoh HTML & CSS:

<img src="search-icon.png" alt="Search" style="width:32px; height:32px;">

Ikon ini memiliki ukuran yang cukup besar dan alt text untuk aksesibilitas. Elemen grafis yang terlihat jelas memperkuat pengalaman pengguna dan membuat halaman lebih interaktif.

Selain itu, penggunaan warna dan posisi yang tepat pada ikon memastikan pengguna langsung mengenali fungsinya tanpa kebingungan. Ikon yang konsisten meningkatkan efisiensi navigasi di seluruh halaman web.


5. Implementasi dari Setiap Contoh

Teks dengan Kontras Tinggi

Implementasi teks dengan kontras tinggi memastikan konten utama mudah dibaca dan tidak melelahkan mata pengguna (Keith, 2010). Dalam prakteknya, warna teks harus dipilih dengan memperhatikan warna background agar perbedaan kontras cukup jelas. Selain itu, ukuran font juga disesuaikan agar nyaman dibaca oleh berbagai jenis pengguna.

Contoh HTML & CSS:

<p style="color:#1C1C1C; background-color:#F0F0F0; font-size:20px; line-height:1.5;">
  Selamat datang di halaman utama, baca informasi penting di sini.
</p>

Paragraf ini menampilkan teks gelap di atas background terang dengan line-height yang cukup sehingga keterbacaan optimal. Pengaturan ini memudahkan pengguna untuk memindai informasi dengan cepat dan nyaman.


Tombol Interaktif

Tombol interaktif diterapkan untuk meningkatkan visibilitas elemen klik dan mengarahkan pengguna ke tindakan yang diinginkan. Warna, ukuran, dan efek hover penting untuk membedakan tombol dari elemen lain (Garrett, 2011).

Contoh HTML & CSS:

<button style="background-color:#FF5733; color:#FFFFFF; padding:14px 28px; font-size:16px; border:none; cursor:pointer;">
  Mulai Sekarang
</button>

Tombol ini memiliki warna kontras, padding yang cukup, dan cursor pointer untuk menunjukkan interaksi. Dengan visibilitas yang baik, pengguna segera mengenali fungsi tombol dan kemungkinan melakukan klik meningkat.


Ikon dan Elemen Grafis

Elemen grafis seperti ikon dapat meningkatkan visibilitas informasi penting dan mempercepat navigasi. Posisi, ukuran, dan warna ikon harus diperhatikan agar mudah dikenali (Lidwell, Holden, & Butler, 2010).

Contoh HTML & CSS:

<img src="cart-icon.png" alt="Keranjang Belanja" style="width:40px; height:40px; margin:5px;">

Ikon ini cukup besar untuk langsung terlihat oleh pengguna. Penggunaan alt text juga mendukung aksesibilitas bagi pengguna dengan screen reader. Dengan implementasi yang tepat, ikon mempermudah interaksi dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.


6. Kesalahan

Kontras Teks Rendah

Salah satu kesalahan umum dalam visibilitas adalah kontras teks yang rendah. Teks yang memiliki warna mirip dengan background menyulitkan pengguna untuk membaca konten (Keith, 2010). Misalnya, teks abu-abu muda di atas background putih hampir tidak terlihat. Kondisi ini meningkatkan kelelahan mata dan menurunkan pengalaman pengguna.

Contoh Salah:

<p style="color:#CCCCCC; background-color:#FFFFFF; font-size:18px;">
  Teks ini sulit dibaca karena kontras rendah.
</p>

Contoh Benar:

<p style="color:#000000; background-color:#FFFFFF; font-size:18px;">
  Teks ini mudah dibaca karena kontras tinggi.
</p>

Perbedaan kontras jelas terlihat dari contoh di atas, di mana teks gelap lebih mudah dibaca dibandingkan teks abu-abu terang.


Tombol Tidak Menonjol

Tombol yang tidak menonjol atau terlalu kecil membuat pengguna kesulitan mengenali elemen interaktif (Garrett, 2011). Tombol yang warnanya mirip dengan background atau tanpa padding yang cukup akan sulit diidentifikasi.

Contoh Salah:

<button style="background-color:#EEEEEE; color:#DDDDDD; padding:5px 10px;">
  Klik Saya
</button>

Contoh Benar:

<button style="background-color:#FF5733; color:#FFFFFF; padding:14px 28px;">
  Klik Saya
</button>

Perbedaan visibilitas terlihat jelas. Tombol yang menonjol lebih menarik perhatian dan memudahkan interaksi pengguna.


Ikon Tidak Jelas

Ikon yang terlalu kecil, berwarna sama dengan background, atau tidak konsisten dapat mengurangi visibilitas elemen grafis (Lidwell, Holden, & Butler, 2010). Pengguna akan kesulitan memahami fungsi ikon tersebut.

Contoh Salah:

<img src="search-icon.png" alt="Search" style="width:16px; height:16px; opacity:0.3;">

Contoh Benar:

<img src="search-icon.png" alt="Search" style="width:32px; height:32px; opacity:1;">

Ikon yang lebih besar, jelas, dan kontras tinggi mudah dikenali dan mempermudah navigasi.


Tabel Perbandingan Kesalahan dan Perbaikan

Jenis Kesalahan Contoh Salah Contoh Benar
Kontras Teks Rendah Teks abu-abu di atas background putih Teks hitam di atas background putih
Tombol Tidak Menonjol Tombol kecil, warna mirip background Tombol besar, warna kontras tinggi
Ikon Tidak Jelas Ikon kecil, transparansi rendah Ikon lebih besar, jelas, kontras tinggi

7. Best Practice

Gunakan Kontras Warna yang Cukup

Penggunaan kontras warna yang cukup antara teks dan background sangat penting untuk visibilitas (Keith, 2010). Kontras tinggi membuat teks mudah dibaca dan membantu pengguna dengan gangguan penglihatan. Pemilihan warna sebaiknya mempertimbangkan standar aksesibilitas seperti WCAG.

Selain itu, kontras warna juga membantu menekankan elemen penting, misalnya tombol CTA atau heading. Warna yang kontras menuntun mata pengguna ke informasi utama secara cepat.

Kombinasi warna yang tepat menciptakan hierarki visual yang jelas dan pengalaman membaca yang nyaman. Dengan kontras optimal, website terlihat profesional dan meningkatkan kepuasan pengguna.


Pertahankan Ukuran dan Padding yang Sesuai

Ukuran font dan padding yang sesuai membantu meningkatkan keterbacaan dan visibilitas elemen interaktif (Garrett, 2011). Teks terlalu kecil atau tombol dengan padding minimal sulit dikenali.

Pengaturan ukuran dan spasi yang konsisten memudahkan pengguna memindai konten. Misalnya, heading harus lebih besar dari teks biasa untuk menandakan hierarki.

Elemen interaktif seperti tombol juga harus memiliki padding cukup agar mudah diklik di berbagai perangkat. Hal ini meningkatkan kenyamanan dan efektivitas interaksi pengguna.


Konsistensi Elemen Visual

Konsistensi elemen visual seperti warna, ukuran, dan bentuk ikon membantu meningkatkan visibilitas (Lidwell, Holden, & Butler, 2010). Ikon dan tombol yang konsisten memudahkan pengguna mengenali pola navigasi.

Selain itu, konsistensi membantu memperkuat identitas visual dan brand. Pengguna akan cepat terbiasa dengan tampilan dan fungsi elemen di seluruh halaman.

Konsistensi juga mengurangi kebingungan dan kesalahan interaksi, sehingga pengalaman pengguna lebih lancar dan menyenangkan.


Gunakan Indikator Visual untuk Interaksi

Indikator visual seperti efek hover, animasi, atau perubahan warna membantu menekankan elemen interaktif (Norman, 2013). Hal ini memberikan feedback kepada pengguna bahwa elemen dapat diklik atau digunakan.

Indikator visual membuat interaksi lebih intuitif dan meminimalkan kesalahan. Misalnya, tombol yang berubah warna saat hover memberikan petunjuk visual bagi pengguna.

Penggunaan indikator ini juga meningkatkan pengalaman interaktif secara keseluruhan, membuat website lebih responsif dan menarik.


8. Kesimpulan

Visibilitas adalah elemen penting dalam desain web yang memengaruhi keterbacaan, navigasi, dan pengalaman pengguna secara keseluruhan (Norman, 2013). Penerapan prinsip visibilitas yang tepat memastikan teks, tombol, dan ikon mudah dikenali dan digunakan oleh semua pengguna. Dengan visibilitas yang optimal, konten utama menjadi lebih jelas, interaksi lebih intuitif, dan pengguna dapat menavigasi halaman dengan efisien.

Selain itu, visibilitas berperan dalam memperkuat identitas visual dan branding website. Elemen yang terlihat dengan jelas meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan pengguna saat menggunakan website. Dengan menerapkan prinsip terbaik, desainer dapat menciptakan website yang profesional, inklusif, dan menarik bagi berbagai tipe pengguna.

Gagasan Utama:

  • Gunakan kontras warna yang cukup untuk teks dan background.
  • Pertahankan ukuran font dan padding elemen interaktif agar mudah dibaca dan diklik.
  • Konsistensi elemen visual meningkatkan pengenalan pola dan navigasi.
  • Gunakan indikator visual untuk menekankan elemen interaktif dan memandu pengguna.
  • Implementasi visibilitas mendukung aksesibilitas dan pengalaman pengguna yang optimal.

9. Referensi

Garrett, J. J. (2011). The Elements of User Experience: User-Centered Design for the Web and Beyond (2nd ed.). New Riders.

Keith, M. (2010). HTML5 for Web Designers. A Book Apart.

Krug, S. (2014). Don’t Make Me Think, Revisited: A Common Sense Approach to Web Usability (3rd ed.). New Riders.

Lidwell, W., Holden, K., & Butler, J. (2010). Universal Principles of Design (2nd ed.). Rockport Publishers.

Mahnke, F. H. (1996). Color, Environment, and Human Response. John Wiley & Sons.

Norman, D. A. (2013). The Design of Everyday Things: Revised and Expanded Edition. Basic Books.

mulai diskusi

peraturan

Login menggunakan akun telegram untuk memulai diskusi.

Gunakan bahasa yang sopan, baik dan benar

Dilarang menggunakan perkataan yang mengandung unsur pelecehan, cacian dan merendahkan aggota forum lain.

Dilarang memulai pembicaraan yang keluar dari topik pembahasan.

pegaduan

panduan

Login menggunakan akun Github untuk mengajukan report.

Gunakan kalimat deskriptif yang jelas terkait kendala yang dihadapi dalam pengajuan report

Upload gambar screenshoot terkait report untuk membantu kami dalam penanganan report

Progress penanganan report dapat di monitoring pada halaman github course.

latihan

berikut ini adalah aktivitas latihan untuk modul Kendalikan tampil atau tersembunyinya elemen halaman web pada HTML dengan visibility CSS

penugasan

aktivitas penugasan dan penilaian untuk modul Kendalikan tampil atau tersembunyinya elemen halaman web pada HTML dengan visibility CSS