navigasi pertemuan

berlangsung | pertemuan 15


















Atur jarak dalam konten elemen halaman web pada HTML dengan padding CSS

profile Sultan Fajar Ramadhan user avater image
Sultan Fajar Ramadhan
9 min red
September 22, 2025
Atur jarak dalam konten elemen halaman web pada HTML dengan padding CSS

Padding adalah ruang di dalam elemen antara konten dan border yang membungkusnya. Properti ini sangat penting dalam CSS karena memengaruhi jarak visual dan keterbacaan konten (Duckett, 2011). Dengan padding, developer dapat menciptakan layout yang lebih rapi dan seimbang tanpa menambah elemen tambahan.

Penggunaan padding yang tepat memberikan keseimbangan visual antara teks, gambar, dan elemen lain di halaman web. Padding juga membantu menjaga jarak antar elemen sehingga konten tidak terlihat saling menempel. Hal ini sangat penting untuk menjaga estetika dan kenyamanan pengguna.

Selain aspek visual, padding juga memengaruhi ukuran total elemen jika box-sizing diatur ke content-box atau border-box (MDN Web Docs, 2024). Developer perlu memahami pengaruh padding terhadap lebar dan tinggi elemen agar layout tetap presisi.

Dengan padding yang konsisten, halaman web menjadi lebih modular dan mudah diadaptasi ke berbagai ukuran layar. Properti ini juga memudahkan pengembang mengatur spacing secara internal tanpa harus menambahkan margin eksternal yang kompleks.


2. Kenapa Penting

Menjaga Jarak Antar Konten

Padding berfungsi untuk menciptakan jarak antara konten dengan border elemen, sehingga konten tidak terlihat menempel (Duckett, 2011). Hal ini membuat teks atau gambar lebih mudah dibaca dan diterima oleh pengguna.

Jarak yang konsisten meningkatkan estetika dan keterbacaan halaman. Tanpa padding, konten bisa terlihat padat dan membingungkan pengguna. Pengaturan padding yang tepat juga membantu memisahkan visual antar elemen di layout.

Selain itu, padding memudahkan developer dalam membuat layout modular. Dengan ruang internal yang cukup, elemen dapat dipindahkan atau diubah ukurannya tanpa memengaruhi tampilan keseluruhan halaman.


Meningkatkan Keterbacaan dan UX

Padding dapat meningkatkan pengalaman pengguna karena teks dan elemen lain tidak terlalu dekat dengan tepi elemen (Frain, 2015). Ini membuat halaman lebih nyaman dibaca dan di-navigasi.

Penggunaan padding yang sesuai membantu menekankan hierarki visual. Misalnya, heading dengan padding lebih besar terlihat menonjol dibanding konten biasa.

Selain itu, padding berperan dalam layout responsif, menjaga jarak elemen tetap proporsional di berbagai ukuran layar. Hal ini memudahkan pengguna di desktop maupun perangkat mobile.


Mendukung Layout Responsif

Padding memengaruhi lebar total elemen jika box-sizing diatur ke content-box atau border-box (MDN Web Docs, 2024). Developer perlu memahami hal ini agar layout tetap proporsional.

Properti padding fleksibel, bisa menggunakan unit px, %, em, atau rem untuk menyesuaikan ukuran elemen dan responsivitas. Dengan begitu, desain tetap rapi tanpa menambah elemen tambahan.

Pemahaman padding penting untuk menjaga konsistensi visual dan modularitas halaman. Developer dapat memastikan elemen tetap rapi, proporsional, dan mudah diatur di seluruh halaman.


3. Konsep Dasar

Padding adalah ruang internal antara konten dengan border elemen yang membungkusnya (Duckett, 2011). Properti ini memungkinkan developer mengatur jarak internal elemen tanpa memengaruhi elemen lain di sekitarnya. Dengan memahami padding, layout menjadi lebih rapi dan konten mudah dibaca.

Contoh dasar:

<div style="padding: 20px; border: 1px solid black;">
  Konten dengan padding 20px
</div>

Penjelasan: Elemen div memiliki ruang 20px di dalam border sehingga konten tidak menempel ke tepi. Ini menciptakan jarak visual yang nyaman bagi pengguna.

Padding dapat diterapkan secara individual pada sisi top, right, bottom, dan left menggunakan properti padding-top, padding-right, padding-bottom, dan padding-left (Frain, 2015). Teknik ini membantu mengontrol jarak di setiap sisi elemen sesuai kebutuhan desain.

Contoh:

<div style="padding-top: 10px; padding-right: 15px; padding-bottom: 10px; padding-left: 15px; border: 1px solid gray;">
  Konten dengan padding spesifik
</div>

Penjelasan: Setiap sisi elemen memiliki jarak berbeda, sehingga fleksibel untuk mengatur layout. Pengaturan ini membantu mencapai keseimbangan visual dan proporsional di halaman web.

Padding juga berperan dalam responsive design. Dengan unit fleksibel seperti %, em, atau rem, jarak internal elemen dapat menyesuaikan ukuran layar, menjaga layout tetap rapi (MDN Web Docs, 2024).

Selain estetika, penggunaan padding yang tepat mengurangi kebutuhan margin tambahan. Hal ini membuat layout lebih sederhana dan modular, mempermudah pengelolaan halaman web secara keseluruhan.


4. Jenis dan Contoh

Padding Universal

Padding universal diterapkan secara merata pada semua sisi elemen, memudahkan pengaturan jarak internal (Duckett, 2011). Teknik ini sederhana dan cepat diterapkan pada elemen yang membutuhkan spacing konsisten.

Contoh:

<div style="padding: 20px; border: 1px solid black;">
  Konten dengan padding universal
</div>

Penjelasan: Semua sisi elemen memiliki padding 20px. Teknik ini cocok untuk elemen yang memerlukan jarak internal seragam di keempat sisi.

Padding universal membantu menjaga tampilan konsisten di seluruh halaman. Developer tidak perlu mengatur setiap sisi secara individual, sehingga lebih efisien.


Padding Spesifik

Padding spesifik memungkinkan pengaturan jarak berbeda untuk top, right, bottom, dan left (Frain, 2015). Teknik ini memberi fleksibilitas tinggi dalam desain layout.

Contoh:

<div style="padding-top: 10px; padding-right: 15px; padding-bottom: 20px; padding-left: 15px; border: 1px solid gray;">
  Konten dengan padding spesifik
</div>

Penjelasan: Setiap sisi elemen memiliki nilai berbeda. Ini berguna untuk menyeimbangkan tampilan sesuai kebutuhan desain atau proporsional teks dan gambar.

Dengan padding spesifik, elemen dapat menyesuaikan visualnya terhadap elemen lain. Teknik ini sangat membantu pada layout kompleks atau responsif.


Padding Responsif

Padding responsif menggunakan unit fleksibel seperti %, em, atau rem agar jarak internal menyesuaikan ukuran layar (MDN Web Docs, 2024). Ini penting untuk desain yang adaptif.

Contoh:

<div style="padding: 2em; border: 1px solid blue;">
  Konten dengan padding responsif
</div>

Penjelasan: Padding 2em menyesuaikan ukuran font elemen sehingga proporsional di berbagai perangkat. Teknik ini menjaga layout tetap rapi dan konsisten di desktop maupun mobile.

Padding responsif membantu mengurangi perbedaan visual pada berbagai ukuran layar. Ini memastikan pengalaman pengguna tetap nyaman dan halaman web terlihat profesional.


5. Implementasi dari Setiap Contoh

Padding Universal

Padding universal sangat efektif untuk elemen yang memerlukan jarak internal seragam di semua sisi (Duckett, 2011). Implementasinya sederhana dan cepat, cocok untuk layout standar.

Contoh implementasi:

<div style="padding: 20px; border: 1px solid black;">
  Konten dengan padding universal
</div>

Penjelasan: Semua sisi elemen memiliki padding 20px, membuat konten tidak menempel ke border. Ini membantu menjaga keterbacaan dan rapi secara visual.

Padding universal juga memudahkan developer dalam membuat template modular. Elemen dapat dipindahkan atau digandakan tanpa perlu menyesuaikan padding setiap sisi.


Padding Spesifik

Padding spesifik memberi kontrol penuh pada jarak tiap sisi elemen (Frain, 2015). Teknik ini berguna pada layout kompleks atau ketika proporsional visual sangat penting.

Contoh implementasi:

<div style="padding-top: 10px; padding-right: 15px; padding-bottom: 20px; padding-left: 15px; border: 1px solid gray;">
  Konten dengan padding spesifik
</div>

Penjelasan: Nilai padding berbeda pada setiap sisi membuat elemen lebih fleksibel menyesuaikan desain. Teknik ini menjaga keseimbangan visual terhadap elemen lain.

Padding spesifik juga memudahkan dalam pembuatan grid atau komponen yang membutuhkan spacing berbeda di tiap sisi. Hal ini membuat layout lebih presisi dan estetis.


Padding Responsif

Padding responsif menyesuaikan jarak internal elemen berdasarkan ukuran layar atau font (MDN Web Docs, 2024). Teknik ini penting untuk memastikan tampilan tetap konsisten di desktop dan mobile.

Contoh implementasi:

<div style="padding: 2em; border: 1px solid blue;">
  Konten dengan padding responsif
</div>

Penjelasan: Padding 2em mengikuti ukuran font elemen sehingga proporsional pada berbagai perangkat. Teknik ini menjaga layout tetap rapi dan estetis di layar besar maupun kecil.

Padding responsif membuat halaman lebih adaptif dan modular. Hal ini juga meningkatkan pengalaman pengguna karena tampilan tetap nyaman dibaca di semua perangkat.


6. Kesalahan Umum

Padding Tidak Konsisten

Kesalahan umum pertama adalah padding yang tidak konsisten antar elemen (Duckett, 2011). Hal ini membuat halaman terlihat berantakan dan membingungkan pengguna.

Contoh salah:

<div style="padding: 10px; border: 1px solid black;"></div>
<div style="padding: 20px; border: 1px solid black;"></div>

Contoh benar:

<div style="padding: 15px; border: 1px solid black;"></div>
<div style="padding: 15px; border: 1px solid black;"></div>

Penjelasan: Pada contoh salah, jarak antar elemen berbeda sehingga tampilan tidak seragam. Pada contoh benar, semua elemen memiliki padding sama, menjaga konsistensi visual dan keterbacaan.


Padding Berlebihan

Kesalahan kedua adalah penggunaan padding yang terlalu besar, membuat konten terlalu longgar dan layout terlihat tidak proporsional (Frain, 2015).

Contoh salah:

<div style="padding: 50px; border: 1px solid gray;">
  Konten
</div>

Contoh benar:

<div style="padding: 15px; border: 1px solid gray;">
  Konten
</div>

Penjelasan: Padding 50px terlalu besar dan mengurangi efisiensi penggunaan ruang. Padding 15px lebih seimbang, menjaga estetika tanpa mengorbankan kenyamanan visual.


Padding Tidak Responsif

Kesalahan ketiga adalah padding tidak disesuaikan dengan ukuran layar atau unit fleksibel (MDN Web Docs, 2024). Hal ini membuat layout pecah pada perangkat berbeda.

Contoh salah:

<div style="padding: 40px; border: 1px solid blue;"></div>

Contoh benar:

<div style="padding: 2em; border: 1px solid blue;"></div>

Penjelasan: Padding menggunakan satuan tetap membuat elemen tidak proporsional di layar kecil. Padding responsif dengan unit em atau rem menyesuaikan ukuran font, menjaga layout tetap rapi.


Tabel Perbandingan

Kesalahan Contoh Salah Contoh Benar Dampak
Padding tidak konsisten <div style="padding: 10px;"></div> dan <div style="padding: 20px;"></div> <div style="padding: 15px;"></div> semua elemen sama Layout berantakan dan tidak seragam
Padding berlebihan <div style="padding: 50px;"></div> <div style="padding: 15px;"></div> Mengurangi efisiensi ruang dan proporsional
Padding tidak responsif <div style="padding: 40px;"></div> <div style="padding: 2em;"></div> Layout pecah pada layar kecil atau mobile

7. Best Practice

Gunakan Padding Konsisten

Menggunakan padding konsisten di seluruh halaman menjaga tampilan lebih rapi dan profesional (Duckett, 2011). Semua elemen sebaiknya mengikuti standar jarak internal yang sama agar visual harmonis.

Contoh implementasi:

<div style="padding: 15px; border: 1px solid black;">
  Konten dengan padding konsisten
</div>

Penjelasan: Semua elemen menggunakan padding 15px, sehingga halaman terlihat seragam dan mudah diikuti. Konsistensi ini mempermudah pengelolaan layout dan desain.

Selain itu, standar padding memudahkan tim developer dan desainer bekerja bersama. Workflow menjadi lebih efisien karena semua anggota mengikuti aturan yang sama.


Sesuaikan Padding dengan Desain

Padding harus disesuaikan dengan estetika dan branding halaman (Frain, 2015). Padding tipis cocok untuk desain minimalis, sedangkan padding tebal menekankan elemen penting.

Contoh implementasi:

<div style="padding: 2em; border: 1px solid blue;">
  Konten dengan padding sesuai desain
</div>

Penjelasan: Padding 2em menyesuaikan ukuran font sehingga proporsional dan estetis. Pemilihan padding yang tepat meningkatkan pengalaman pengguna dan menjaga keseimbangan visual halaman.

Padding yang sesuai desain juga mempermudah integrasi elemen lain, seperti gambar atau tombol, tanpa merusak layout. Hal ini meningkatkan fleksibilitas dalam pengembangan halaman web.


Gunakan Padding Responsif

Padding responsif menyesuaikan jarak internal dengan ukuran layar atau unit fleksibel (MDN Web Docs, 2024). Ini penting untuk memastikan halaman tetap terlihat rapi di berbagai perangkat.

Contoh implementasi:

<div style="padding: 1.5rem; border: 1px solid gray;">
  Konten dengan padding responsif
</div>

Penjelasan: Padding 1.5rem mengikuti ukuran font dan layar, menjaga proporsionalitas elemen. Praktik ini meningkatkan kenyamanan pengguna di desktop maupun mobile.

Padding responsif juga mendukung desain modular. Elemen dapat disesuaikan atau dipindahkan tanpa mengganggu layout keseluruhan, menjaga estetika halaman tetap konsisten.


8. Kesimpulan

Padding CSS adalah properti penting untuk mengatur jarak internal elemen, menjaga konten tidak menempel ke border, dan meningkatkan keterbacaan halaman web (Duckett, 2011). Dengan memahami penggunaan padding universal, spesifik, dan responsif, developer dapat membuat layout yang rapi dan modular. Properti ini juga membantu dalam menjaga keseimbangan visual antar elemen dan meningkatkan estetika halaman.

Selain aspek visual, padding berperan dalam responsive design. Padding yang tepat membuat halaman tetap proporsional di berbagai ukuran layar, meningkatkan pengalaman pengguna. Implementasi best practice seperti konsistensi, penyesuaian dengan desain, dan penggunaan unit fleksibel membuat halaman lebih profesional dan nyaman digunakan.

Gagasan Utama:

  • Padding menciptakan jarak internal antara konten dan border.
  • Padding universal memberikan jarak seragam di semua sisi elemen.
  • Padding spesifik memungkinkan kontrol jarak berbeda pada tiap sisi elemen.
  • Padding responsif menyesuaikan jarak dengan ukuran layar atau unit fleksibel.
  • Konsistensi dan penyesuaian padding meningkatkan keterbacaan dan estetika.

9. Referensi

Duckett, J. (2011). HTML and CSS: Design and Build Websites. Wiley.

Frain, B. (2015). Responsive Web Design with HTML5 and CSS3. Packt Publishing.

MDN Web Docs. (2024). CSS Padding. Mozilla Developer Network. Diakses dari https://developer.mozilla.org/en-US/docs/Web/CSS/padding

mulai diskusi

peraturan

Login menggunakan akun telegram untuk memulai diskusi.

Gunakan bahasa yang sopan, baik dan benar

Dilarang menggunakan perkataan yang mengandung unsur pelecehan, cacian dan merendahkan aggota forum lain.

Dilarang memulai pembicaraan yang keluar dari topik pembahasan.

pegaduan

panduan

Login menggunakan akun Github untuk mengajukan report.

Gunakan kalimat deskriptif yang jelas terkait kendala yang dihadapi dalam pengajuan report

Upload gambar screenshoot terkait report untuk membantu kami dalam penanganan report

Progress penanganan report dapat di monitoring pada halaman github course.

latihan

berikut ini adalah aktivitas latihan untuk modul Atur jarak dalam konten elemen halaman web pada HTML dengan padding CSS

penugasan

aktivitas penugasan dan penilaian untuk modul Atur jarak dalam konten elemen halaman web pada HTML dengan padding CSS