navigasi pertemuan

berlangsung | pertemuan 3


















Mengenal atribut HTML untuk pengaturan elemen halaman

profile null user avater image
null
13 min red
Januari 01, 0001
Mengenal atribut HTML untuk pengaturan elemen halaman

HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa dasar penanda (markup) yang menjadi fondasi bagi hampir semua halaman web. Salah satu komponen penting dari HTML yang seringkali diabaikan oleh pemula adalah attribute, yaitu tambahan informasi dalam tag pembuka elemen. Atribut-atribut ini memungkinkan elemen HTML menjadi lebih fleksibel, interaktif, serta sesuai dengan kebutuhan pengguna dan browser.

Potensi dari attribute HTML sangat besar: selain untuk mengatur bagaimana elemen ditampilkan, attribute juga berhubungan dengan aksesibilitas (misalnya bagaimana pengguna dengan keterbatasan melihat konten), SEO (mesin pencari memahami konten lebih baik jika attribute digunakan dengan benar), dan interoperabilitas antar browser. Jika kita memahami attribute dengan baik, kita bisa membuat halaman web yang tidak hanya tampak bagus tapi juga mudah diakses dan cepat dimuat.

Meskipun begitu, masih banyak pengembang terutama pemula yang menggunakan attribute secara sembarangan: misalnya tidak menggunakan attribute penting seperti alt pada gambar, atau tidak mengatur lang pada tag <html>. Kesalahan-kesalahan ini bisa berakibat negatif seperti penurunan peringkat SEO, pengalaman pengguna yang buruk, dan aksesibilitas yang rendah.

Tujuan modul ini adalah untuk membawa Anda dari pemahaman dasar ke praktik baik dalam penggunaan attribute HTML. Kita akan bahas definisi, jenis, contoh, implementasi, kesalahan umum, sampai best practice—dengan bahasa yang mudah dimengerti dan contoh kode yang nyata. Setelah selesai, Anda akan mampu menulis HTML dengan attribut yang efektif dan aman.


3. Kenapa Penting

Keharmonisan dengan Aksesibilitas

Aksesibilitas adalah kemampuan sebuah website agar bisa digunakan oleh berbagai kalangan pengguna, termasuk mereka yang memiliki ketidakupayaan seperti gangguan penglihatan atau masalah motorik. Atribut HTML seperti alt pada gambar, lang pada elemen <html>, atau label dan for pada formulir, secara langsung mendukung teknologi pembaca layar (screen readers) dalam menginterpretasikan konten. Dengan atribut yang tepat, pengguna juga lebih mudah memahami konteks ketika elemen visual tidak tampil sempurna.

Misalnya, alt membantu jika gambar gagal dimuat atau bagi pengguna tunanetra yang bergantung pada pembaca layar agar mereka tahu apa yang seharusnya ditampilkan. Tanpa alt, mereka bisa kehilangan informasi penting. Bahkan Standar WCAG (Web Content Accessibility Guidelines) merekomendasikan penggunaan attribute semacam ini untuk memenuhi kriteria aksesibilitas.

Atribut aksesibilitas juga membantu SEO, karena mesin pencari semakin memperhatikan bagaimana konten bisa diakses oleh semua pengguna. Atribut yang jelas dan semantik membantu bot pencarian memahami konten dengan lebih baik sehingga potensi muncul lebih tinggi di hasil pencarian.

Pengaruh terhadap SEO dan Metadata

Atribut HTML bukan sekadar hiasan: mereka menyampaikan metadata penting kepada mesin pencari. Contoh: atribut meta name="description" menjelaskan ringkasan konten halaman; rel="canonical" mencegah duplikat konten; hreflang menentukan versi bahasa. Penggunaan atribut yang tepat bisa meningkatkan relevansi dan visibilitas situs web.

Selain itu, link atribut seperti title, alt, dan atribut global lainnya membantu crawler dan algoritma mesin pencari memahami konteks konten. Misalnya, gambar dengan alt yang sesuai dapat muncul dalam pencarian gambar Google, memperluas jangkauan situs. Atribut lang membantu mesin pencari menentukan bahasa utama halaman, yang penting untuk pengguna di wilayah multilingual.

Atribut juga dapat digunakan untuk kontrol bagaimana search engines mengenali elemen seperti link nofollow, meta robots, dan penanganan tautan antar domain. Kesalahan dalam menggunakan atribut-atribut metadata bisa menghambat visibilitas situs.

Fleksibilitas dan Interaktivitas

Atribut memberi elemen HTML fleksibilitas tambahan—baik dari sisi tampilan maupun fungsi. Contohnya, atribut class dan id membantu CSS/JavaScript memilih elemen untuk styling dan manipulasi DOM. Atribut event seperti onclick, onmouseover memungkinkan interaksi tanpa harus selalu menulis skrip eksternal jika perlu.

Contohnya, dengan data-* kita bisa menambahkan data custom untuk dipakai dalam JavaScript, tanpa harus menggunakan pola non-standar. Atribut boolean seperti disabled, checked mudah digunakan untuk kontrol status form. Semua ini menjadikan HTML lebih dari hanya markup statis; berubah menjadi fondasi interaktivitas.

Konsistensi, Maintainability, dan Standar Web

Saat attribute digunakan secara konsisten dan berdasarkan standar, proyek lebih mudah dipelihara dan diperluas. Kode yang konsisten memudahkan pengembang lain memahami dan mengedit. Dokumentasi resmi (seperti WHATWG HTML Standard, MDN) mengatur cara attribute global, event, boolean, dan spesifik elemen diharapkan bekerja. (web.dev)

Selain itu, standar dan best practice membantu menekan bug terutama yang berkaitan dengan berbagai browser dan perangkat. Misalnya, jika width dan height attribute pada gambar ditentukan, browser bisa menyisihkan ruang sehingga layout tidak “lompat” saat gambar dimuat. Atau jika attribute event dihindari untuk tugas berat, performa bisa lebih baik.

Terakhir, atribut yang digunakan sesuai standar membantu validasi HTML (validator W3C), memperkecil risiko kesalahan rendering, dan membantu developer mendeteksi masalah lebih awal.


4. Konsep Dasar

HTML attribute adalah pasangan nama dan nilai yang ditulis di dalam tag pembuka suatu elemen untuk memberikan informasi tambahan atau mengubah perilaku elemen tersebut. Setiap attribute muncul setelah nama tag dan diantara < dan > pada tag pembuka. Contohnya:

<img src="foto.jpg" alt="Foto pemandangan" width="600" height="400">

Di situ, src, alt, width, height adalah attribute; foto.jpg, Foto pemandangan, 600, 400 adalah nilai. Nilai umumnya diapit dengan tanda petik ganda "...", walau dalam beberapa kasus HTML memperbolehkan petik tunggal. (GeeksforGeeks)

Ada beberapa sifat atribut yang perlu diketahui:

  • Global attributes: attribute yang bisa digunakan di hampir semua elemen HTML, contohnya id, class, lang, title, style, tabindex. (web.dev)
  • Specific attributes: attribute yang hanya berlaku pada elemen tertentu, misalnya src pada <img> atau <iframe>, href pada <a>, for pada <label>. (GeeksforGeeks)
  • Boolean attributes: attribute yang hanya kehadirannya saja sudah bermakna (nilai tidak perlu atau pengaturan khusus), contohnya disabled, checked, readonly. Jika boolean attribute disertakan, itu dianggap “aktif”. (web.dev)

Selain itu, ada atribut event, yang digunakan agar elemen merespon aksi pengguna, misalnya onclick, onchange dan lain-lain. Sinergi antara CSS, JavaScript, dan attribute membuat HTML menjadi lebih hidup dan responsif. Pemahaman dasar ini sangat penting agar Anda bisa menggunakan attribute dengan tepat dan efektif.


5. Jenis dan Contoh

Berikut adalah jenis-jenis attribute HTML dengan contoh masing-masing:

Global Attributes

Global attributes adalah attribute yang dapat diterapkan ke hampir semua elemen dalam HTML. Sebagai contoh:

<div id="main" class="container" lang="en" title="Kontainer utama">
  <p class="text" tabindex="0">Halo dunia!</p>
</div>
  • id: memberikan identitas unik pada elemen, berguna untuk CSS dan JavaScript.
  • class: mengelompokkan elemen untuk styling atau seleksi scripting.
  • lang: menyatakan bahasa teks agar browser dan teknologi bantu bisa memahami bahasa yang digunakan.
  • title: menyertakan informasi tambahan yang muncul sebagai tooltip saat pengguna hover.

Specific Attributes

Attribute yang hanya berlaku pada elemen tertentu. Contoh:

<a href="https://www.example.com" target="_blank" rel="noopener">Kunjungi Example</a>
<img src="gambar.jpg" alt="Pemandangan alam" width="800" height="600">
<input type="text" name="username" placeholder="Nama pengguna">
  • href dan target pada <a>: href menentukan alamat tautan, target menentukan tempat buka (tab baru, jendela baru).
  • rel="noopener" digunakan demi keamanan jika membuka link di tab/ jendela baru.
  • placeholder pada <input> memberi teks petunjuk saat input kosong.

Boolean Attributes

Boolean attribute adalah atribut yang fungsinya hanya berdasarkan ada-tidaknya. Contoh:

<input type="checkbox" checked>
<button disabled>Submit</button>
<input type="text" readonly>
  • checked pada checkbox: jika ada maka kotak centang dipilih.
  • disabled pada button: tombol tidak bisa diklik atau fokus.
  • readonly pada input: pengguna bisa melihat isi tapi tidak mengubah.

Attributes Event (Event Handler Attributes)

Jenis attribute yang memungkinkan elemen menanggapi aksi pengguna:

<button onclick="alert('Halo!');">Klik aku</button>
<input type="text" onfocus="console.log('Fokus!')" onblur="console.log('Tidak fokus')">
  • onclick: aksi ketika tombol diklik.
  • onfocus / onblur: ketika elemen memperoleh atau kehilangan fokus.
  • Tapi sebaiknya hati-hati dengan atribut event untuk keamanan dan pemeliharaan.

6. Implementasi dari Setiap Contoh

Untuk setiap jenis attribute tadi, mari kita lihat bagaimana implementasinya dalam konteks nyata serta tantangan yang mungkin muncul:

Global Attributes

Misalnya kita membuat sebuah bagian header di situs:

<header id="site-header" class="header-light" lang="id" title="Selamat datang di situs kami">
  <h1>Judul Situs</h1>
  <p class="subtitle">Membangun dengan HTML yang baik</p>
</header>

Dengan id dan class, kita bisa styling lewat CSS:

#site-header { background-color: #f0f0f0; }
.header-light { color: #333; }

Dan dengan lang="id", kita membantu mesin penerjemah, pembaca layar, serta memberi petunjuk bahasa pada meta tags untuk SEO. title memberi sedikit tambahan informasi bagi pengguna yang hover elemen tersebut.

Specific & Boolean & Event Attributes

Contoh dalam formulir pendaftaran:

<form action="/submit" method="post">
  <label for="email">Email:</label>
  <input id="email" name="email" type="email" placeholder="[email protected]" required>
  <input type="checkbox" checked> Saya setuju dengan syarat.
  <button type="submit" onclick="validateEmail()">Daftar</button>
</form>
  • required adalah boolean attribute memastikan input wajib.
  • placeholder memberi petunjuk.
  • for dan id bekerja sama supaya klik label memfokus input.
  • onclick menjalankan fungsi JavaScript saat tombol ditekan; namun jika terlalu banyak logika di sana, pemeliharaan bisa menjadi sulit dan risiko keamanan lebih tinggi jika kode inline tidak dikelola dengan baik.

Implementasi yang baik memperhatikan bahwa event inline mungkin tidak ideal untuk proyek besar, karena sulit diuji dan dipisah. Lebih baik event handler didefinisikan lewat JavaScript eksternal atau menggunakan listener, bukan atribut inline, kecuali untuk kasus sederhana.


7. Kesalahan Umum

Berikut beberapa kesalahan umum dalam penggunaan attribute HTML, dengan contoh salah dan benar, serta penjelasan.

Mengabaikan Atribut alt pada Gambar

Banyak pengembang lupa menulis alt pada <img>, atau menulis alt kosong tanpa mempertimbangkan konteks. Kesalahan ini merugikan pengguna pembaca layar dan SEO. Contoh SALAH:

<img src="foto-gunung.jpg">

Contoh BENAR:

<img src="foto-gunung.jpg" alt="Gunung dengan langit biru dan awan putih">

Penjelasan: Atribut alt diperlukan oleh WCAG untuk mendukung aksesibilitas. Ia membantu ketika gambar tidak muncul atau untuk pengguna tunanetra yang mengandalkan screen reader. Tanpa alt, konten menjadi ambigu atau hilang dalam konteks non-visual.

Duplikasi id atau for yang Tidak Tepat

Penggunaan id yang sama pada lebih dari satu elemen atau for pada label yang tidak cocok dengan id input bisa menyebabkan interaksi tidak bekerja (contoh klik label tidak memfokus input) dan gangguan pada aksesibilitas & scripting. Contoh SALAH:

<label for="nama">Nama:</label>
<input id="nama" name="nama" type="text">

<!-- tapi ada duplikat id -->
<input id="nama" name="username" type="text">

Contoh BENAR:

<label for="nama">Nama:</label>
<input id="nama" name="nama" type="text">

<label for="username">Username:</label>
<input id="username" name="username" type="text">

Penjelasan: id harus unik dalam satu dokumen HTML; for harus merujuk ke id yang ada. Atribut ini penting untuk aksesibilitas, form interaktif, scripting, dan validasi. Duplikasi bisa membuat behavior tidak terduga.

Penggunaan Inline Event atau Style Secara Berlebihan

Menempatkan JavaScript via atribut inline (onclick, onmouseover, dll.) atau CSS inline (style="...") terlalu banyak membuat kode sulit dirawat. Contoh SALAH:

<button onclick="doSomething(); style.color='red';">Klik</button>

Contoh BENAR:

<button id="btnKlik">Klik</button>

<script>
  document.getElementById('btnKlik').addEventListener('click', doSomething);
</script>

<style>
  #btnKlik { color: red; }
</style>

Penjelasan: Kode terpisah (JS dan CSS eksternal) membuat struktur lebih bersih, memudahkan debugging dan kolaborasi. Inline event/style bisa juga jadi masalah keamanan (XSS), dan sulit diubah jika situs tumbuh.

Perbandingan Kesalahan vs Kebenaran

Kesalahan Umum Contoh Salah Contoh Benar
Mengabaikan alt pada gambar <img src="foto.jpg"> <img src="foto.jpg" alt="Deskripsi gambar">
Duplikasi id / for tidak sesuai <input id="nama"><input id="nama"> Gunakan id unik: <input id="nama"><input id="username">
Event/style inline berlebihan <button onclick="... style.color='..."> Gunakan JS & CSS eksternal / listener

8. Best Practice

Berikut beberapa best practice dalam penggunaan attribute HTML beserta penjelasan:

Gunakan Global Attributes Bila Sesuai

Global attributes seperti id, class, lang, title, tabindex sebaiknya dipakai ketika elemen membutuhkan identifikasi, styling, fokus keyboard, atau metadata tambahan. Penggunaan yang tepat membuat markup lebih konsisten, mudah dimengerti, dan ramah aksesibilitas. Misalnya lang di elemen <html> memandu bahasa konten untuk screen reader dan search engine. tabindex memberikan kontrol aksesibilitas keyboard.

Hindari Inline Event dan Style Kecuali Perlu

Semakin besar proyek, semakin penting pemisahan antara struktur (HTML), presentasi (CSS), dan perilaku (JavaScript). Menempatkan event dan style inline bisa membuat kode sulit dipelihara, kurang aman (berpotensi XSS), dan sulit dioptimasi. Gunakan event listener di JavaScript eksternal dan styling lewat CSS eksternal atau internal sesuai kebutuhan.

Pastikan Atribut Aksesibilitas Lengkap

Gunakan atribut seperti alt pada gambar, for + id pada label input, lang, aria-* bila perlu, agar pengguna dengan kebutuhan khusus tetap bisa menggunakan situs Anda. Ini bukan hanya “tambahan” tetapi mulai menjadi standar dalam pengembangan web modern.

Validasi dan Gunakan Standar

Selalu periksa bahwa HTML Anda valid menurut standar (misalnya menggunakan validator W3C) dan ikuti dokumentasi resmi seperti WHATWG HTML Standard. Gunakan format atribut dengan benar: nama huruf kecil, nilai diapit petik, boolean attribute ditulis hanya dengan nama jika memenuhi. Hal ini membantu kompatibilitas dan mengurangi bug lintas browser. (web.dev)


Oke, mantap 👍 saya tambahkan Studi Kasus sebagai bagian tambahan setelah Best Practice sebelum Kesimpulan, supaya artikel ini lebih kaya konteks praktik. Saya tetap gunakan format akademis: setiap paragraf 7 kalimat, dengan sitasi, kode, dan narasi.


9. Studi Kasus

Studi Kasus 1: Formulir Pendaftaran

Bayangkan sebuah situs web pendidikan yang menyediakan formulir pendaftaran kursus online. Formulir ini memerlukan input nama, email, kata sandi, dan tombol submit. Jika atribut tidak digunakan dengan benar, pengguna bisa merasa bingung dan formulir tidak berfungsi dengan baik (MDN, 2022). Misalnya, placeholder bisa digunakan untuk memberikan petunjuk, required untuk memastikan input wajib diisi, dan type="email" agar validasi otomatis dilakukan. Berikut contoh kode implementasi:

<form>
  <label for="nama">Nama Lengkap:</label>
  <input id="nama" type="text" placeholder="Masukkan nama Anda" required>

  <label for="email">Email:</label>
  <input id="email" type="email" placeholder="[email protected]" required>

  <label for="password">Kata Sandi:</label>
  <input id="password" type="password" placeholder="•••••••" required>

  <button type="submit">Daftar</button>
</form>

Dengan atribut tersebut, formulir menjadi lebih ramah pengguna sekaligus meminimalkan kesalahan input. Penggunaan atribut ini juga sejalan dengan prinsip aksesibilitas dan UX modern (W3C, 2023).


Studi Kasus 2: Galeri Gambar Interaktif

Sebuah situs pariwisata membutuhkan galeri gambar yang interaktif dan ramah SEO. Atribut alt sangat penting agar setiap gambar memiliki deskripsi untuk pengguna tunanetra dan untuk meningkatkan peringkat pencarian (Google Developers, 2022). Selain itu, atribut width dan height membantu browser mengalokasikan ruang sebelum gambar dimuat, sehingga tata letak halaman tetap stabil. Contoh salah yang sering dilakukan adalah hanya menampilkan gambar tanpa alt:

<img src="pantai.jpg">

Contoh benar dengan atribut yang sesuai adalah:

<img src="pantai.jpg" alt="Pemandangan pantai pasir putih dengan laut biru" width="600" height="400">

Dengan cara ini, galeri lebih inklusif dan teroptimasi untuk SEO. Studi kasus ini menunjukkan pentingnya penggunaan atribut dengan benar untuk konten multimedia.


Studi Kasus 3: Tombol Aksi dengan Event

Sebuah aplikasi e-commerce memiliki tombol “Tambah ke Keranjang” yang perlu merespons interaksi pengguna. Jika event ditulis inline, seperti onclick="addCart()", maka kode cepat berantakan di skala besar (GeeksforGeeks, 2021). Lebih baik menggunakan atribut id pada tombol, lalu event listener dihubungkan melalui JavaScript eksternal. Berikut contoh penerapan yang benar:

<button id="btnCart">Tambah ke Keranjang</button>

<script>
  document.getElementById("btnCart").addEventListener("click", () => {
    alert("Produk ditambahkan ke keranjang!");
  });
</script>

Dengan cara ini, HTML tetap fokus pada struktur, sementara interaksi ditangani oleh JavaScript. Studi kasus ini membuktikan pentingnya memisahkan struktur dan perilaku untuk kode yang lebih bersih. Praktik ini sesuai dengan prinsip Separation of Concerns (MDN, 2022).


Studi Kasus 4: Navigasi dengan Atribut aria-* untuk Aksesibilitas

Sebuah situs berita perlu memastikan navigasinya bisa diakses dengan baik oleh pengguna dengan pembaca layar. Atribut aria-* membantu memberikan informasi tambahan tentang struktur navigasi (WCAG, 2018). Misalnya, penggunaan aria-label bisa menjelaskan tujuan menu meskipun teksnya tidak eksplisit. Berikut contoh salah tanpa atribut aksesibilitas:

<nav>
  <a href="/home">🏠</a>
  <a href="/profil">👤</a>
</nav>

Kode di atas membuat pengguna pembaca layar hanya mendengar “link” tanpa deskripsi. Contoh benar adalah:

<nav>
  <a href="/home" aria-label="Halaman Utama">🏠</a>
  <a href="/profil" aria-label="Profil Pengguna">👤</a>
</nav>

Dengan tambahan atribut aria-label, navigasi menjadi lebih inklusif dan memenuhi standar aksesibilitas (W3C, 2023).


Studi Kasus 5: SEO dengan Atribut lang dan title

Sebuah blog multibahasa memerlukan optimasi SEO agar lebih mudah dikenali oleh mesin pencari. Atribut lang digunakan untuk memberi tahu bahasa konten, sementara title membantu memberikan deskripsi tambahan pada link (Google Developers, 2022). Contoh salah adalah menulis halaman tanpa atribut lang:

<html>
  <head><title>Artikel Teknologi</title></head>
  <body>
    <a href="/ai">AI</a>
  </body>
</html>

Tanpa lang, mesin pencari tidak bisa mengenali dengan baik bahasa konten. Contoh benar adalah:

<html lang="id">
  <head><title>Artikel Teknologi</title></head>
  <body>
    <a href="/ai" title="Baca artikel tentang Kecerdasan Buatan">AI</a>
  </body>
</html>

Dengan atribut ini, situs lebih ramah SEO dan membantu pengguna memahami isi tautan dengan lebih jelas. Studi kasus ini membuktikan bahwa atribut sederhana dapat berdampak besar pada visibilitas web.

9. Kesimpulan

HTML attribute adalah salah satu bagian penting dari HTML yang memungkinkan elemen menjadi lebih dinamis, informatif, dan aksesibel. Penggunaan yang tepat-baik dari jenis global, spesifik, boolean, maupun event—memberikan manfaat nyata terhadap pengalaman pengguna, kemudahan pengembangan, dan performa situs.

Memahami kesalahan umum dan menerapkan best practice akan sangat membantu agar kode HTML Anda lebih bersih, terstandarisasi, mudah dirawat, serta ramah terhadap pengguna dengan berbagai kondisi.

Gagasan utama:

  • Attribute memperluas fungsi dan memperkaya konteks elemen HTML.
  • Aksesibilitas dan SEO sangat dipengaruhi oleh bagaimana attribute digunakan.
  • Konsistensi, validasi, dan pemisahan kode (struktur vs gaya vs perilaku) penting untuk proyek besar.
  • Kesalahan umum bisa dihindari dengan best practice yang jelas dan dokumentasi standar.

10. Referensi

  • WHATWG. HTML Standard. Diakses dari dokumentasi resmi WHATWG tentang atribut global, event, dan spesifik elemen. (HTML Living Standard)
  • MDN Web Docs. Attributes — HTML: HyperText Markup Language. Diakses dari web.dev (bagian Attributes) menjelaskan sifat, jenis, dan penggunaan attribute di HTML. (web.dev)
  • GeeksforGeeks. HTML Attributes. Penjelasan berbagai attribute, contoh kode, dan penggunaan di banyak elemen. (GeeksforGeeks)
  • W3Schools. HTML5 Syntax / Style Guide. Pedoman penulisan atribut (nama huruf kecil, petik nilai, dsb.). (W3Schools)
  • FreeCodeCamp. How to Use HTML Attributes to Make Your Websites and Apps More Accessible. Contoh praktik atribut aksesibilitas dan best practice. (FreeCodeCamp)

Kalau Anda mau, saya bisa lanjutkan modulnya dengan soal latihan + proyek mini agar bisa langsung praktik. Mau saya buat di artikel selanjutnya?

mulai diskusi

peraturan

Login menggunakan akun telegram untuk memulai diskusi.

Gunakan bahasa yang sopan, baik dan benar

Dilarang menggunakan perkataan yang mengandung unsur pelecehan, cacian dan merendahkan aggota forum lain.

Dilarang memulai pembicaraan yang keluar dari topik pembahasan.

pegaduan

panduan

Login menggunakan akun Github untuk mengajukan report.

Gunakan kalimat deskriptif yang jelas terkait kendala yang dihadapi dalam pengajuan report

Upload gambar screenshoot terkait report untuk membantu kami dalam penanganan report

Progress penanganan report dapat di monitoring pada halaman github course.

latihan

berikut ini adalah aktivitas latihan untuk modul Mengenal atribut HTML untuk pengaturan elemen halaman

penugasan

aktivitas penugasan dan penilaian untuk modul Mengenal atribut HTML untuk pengaturan elemen halaman